Dalam rangka memperingati Hardiknas 2021, maka seluruh UPT Kemendikbud di Daerah Istimewa Yogyakarta menyelengarakan perayaan Hari Pendidikan Nasional yang disebut dengan Pekan Pendidikan Jogja. Balai Arkeologi D.I Yogyakarta turut berpartisipasi dalam perhelatan ini.
Berikut adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Balar DIY:
- Pameran Virtual Arkeologi meliputi : Situs Pati Ayam, Liyangan, Kotalama Semarang dan Plered
- Diskusi daring via zoom dan youtube ( TIR dan PLA )
Materi Hardiknas Situs Patiayam yang ditampilkan oleh Balar DIY adalah sebagai berikut :
Penelitian di Situs Patiayam
Situs Patiayam merupakan salah satu situs yang menjadi objek penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Provinsi D.I. Yogyakarta. Selain karena potensi arkeologis Patiayam yang begitu besar, juga karena adanya ancaman berupa pengambilan fosil-fosil oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab.
Tepatnya pada tahun 2005, setelah melakukan peninjauan, Balai Arkeologi Provinsi D.I. Yogyakarta mulai menjalankan penelitian intensif di Situs Patiayam. Penelitian ini berupa ekskavasi dan survei arkeologis. Tujuan dari rangkaian penelitian ini adalah untuk menguak informasi-informasi mengenai kehidupan kala Pleistosen yang tersimpan di bukit Patiayam, seperti keragaman jenis fauna, sebaran fosil-fosil dan jejak-jejak tinggalan budayanya.
Tahun 2007 merupakan tahun yang istimewa, karena dari ekskavasi yang dilakukan, ditemukan jejak-jejak budaya manusia untuk pertama kalinya di Situs Patiayam ini. Temuan-temuan itu berupa alat-alat batu seperti alat serpih, kapak genggam, alat serut dan kapak perimbas yang berbahan batu gamping kersikan. Penemuan itu semakin mengukuhkan bahwa di Patiayam memang pernah dihuni oleh manusia purba pada kala Pleistosen. Alat-alat batu tersebut melengkapi penemuan beberapa fragmen tengkorak Homo erectus di Patiayam yang telah ditemukan jauh sebelumnya.
*Sumber: Siswanto, Zaim, Noerwidi. Melacak Jejak Kehidupan Purba di Patiayam. 2016. Yogyakarta: Kepel Press
Masa Pleistosen dan Holosen, Apakah Itu?
Pleistosen adalah suatu pembabakan kala dalam geologi yang berlangsung pada sekitar 2juta-10ribu tahun yang lalu. Di masa inilah terjadi peristiwa glasial-interglasial yang mempengaruhi iklim dunia. Masa pleistosen juga sangat berhubungan dengan migrasi hewan-hewan purba. Mengapa?
Karena ketika peristiwa glasial terjadi, permukaan laut menjadi berkurang dan timbullah jembatan darat yang menghubungkan benua dengan pulau-pulau disekitarnya.
Lalu, apa hubungannya dengan Situs Patiayam?
Situs Patiayam mengandung endapan-endapan masa Pleistosen yang berkaitan dengan endapan Gunung Muria Purba yang pada jaman dulu terpisah dari Pulau Jawa. Dari formasi-formasi geologi di Patiayam ditemukan berbagai macam bukti kehidupan pada masa Pleistosen. Bukti-bukti tersebut berupa fosil hewan, manusia dan alat-alat batu. Dari situ kita bisa mengetahui mengenai lingkungan masa Pleistosen di bagian utara Jawa, kedatangan manusia purba dan bagaimana mereka bertahan hidup di masa itu.
Manusia Patiayam dan Tinggalan Budayanya
Situs Patiayam memiliki temuan sisa-sisa manusia. Ditemukan beberapa fragmen gigi dan tengkorak yang diyakini merupakan milik Homo erectus. Temuan ini mengukuhkan posisi Situs Patiayam sebagai salah satu situs manusia purba di Pulau Jawa.
Salah satu ciri adanya manusia pada sebuah situs adalah adanya artefak yang merupakan contoh dari budaya materi. Artefak adalah benda apapun yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia, serta memiliki ciri mudah dipindahkan atau dibawa kemana saja. Lalu adakah temuan artefak yang semakin memperkuat bukti adanya manusia purba di Patiayam? Ternyata di Patiayam ini juga ditemukan berbagai macam artefak, mulai dari alat batu hingga alat tulang. Ingin tahu seperti apa contoh-contohnya? Informasinya ada gambar di atas
*Sumber: Siswanto, Zahdi, Noerwidi. Melacak Jejak Kehidupan Purba di Patiayam. 2016. Yogyakarta: Kepel Press
Fragmen Metacarpal
Fragmen metacarpal atau tulang kaki bawah bagian depan Proboscidae, merupakan temuan hasil ekskavasi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta di Situs Patiayam pada tahun 2010. Tepatnya di Desa Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah. Selain Metacarpal Proboscidae, dalam kegiatan ekskavasi tersebut juga ditemukan beberapa bagian fosil tulang binatang mamalia lain yang terendapkan pada lapisan tuff yang keras dan massif. Lokasi ekskavasi berada di areal perkebunan jagung yang ada di lereng pegunungan Muria.
Tibia /Tulang kering Proboscidae (Gajah) dari Situs Patiayam, Kudus, Jawa Tengah.
Temuan fragmen tibia atau tulang kering Proboscidae hasil ekskavasi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta di Situs Patiayam pada tahun 2010. Tepatnya di Desa Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah. Selain tibia, dalam ekskavasi tersebut juga ditemukan beberapa fosil tulang binatang mamalia lain yang terendapkan pada lapisan tuff yang keras dan massif. Lokasi ekskavasi berada di areal perkebunan jagung yang ada di lereng pegunungan Muria.