Gunung Muria yang berada di pantai utara Pulau Jawa yang terdiri dari tiga wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Jepara, Kudus, dan Pati mempunyai potensi tinggalan arkeologi yang cukup penting. Di lereng utara Gunung Muria di ketinggian 1300- 1400 meter di atas permukaan laut dijumpai bangunan andi dengan karakteristik arsitektur bangunan punden berundak yang tersusun dari batu tuff yaitu Candi Angin, Candi Bubrah dan Candi Aso.
Candi Angin Candi Bubrah
Link Video rekonstruksi 3D dapat di klik di sini
Data bangunan aristektural tersebut juga didukung dengan data artefaktual berupa prasasti, terakota yang berbentuk miniatur candi yang bervariasi, fragmen figurin dan keramik yang berasal dari wilayah Asia tenggara yang ditemukan di Candi Angin dan Candi Bubrah diduga berasal dari masa akhir majapahit sekitar abad XIII – XIV Masehi. Hal ini memperkuat argumentasi bahwa arsitektur bangunan candi di lereng utara Gunung Muria ini mempunyai karakter yang sama dengan arsitektur bangunan candi di lereng gunung seperti di Gunung Arjuna, Gunung Bromo, Gunung Penanggungan, Gunung Wilis, dan Gunung Lawu; yang mana arsitektur bangunan candi di lereng gunung tersebut termasuk bangunan candi masa surut hingga keruntuhan Majapahit yaitu sejak jaman pemerintahan Hayam Wuruk berakhir pada tahun 1389 Masehi dan periode selanjutnya.