Ikonografi, yaitu ilmu bantu yang mempelajari ciri-ciri tertentu yang ada pada tinggalan arkeologi. Tinggalan arkeologi yang dimaksud biasanya arca dewa. Dengan analisis ikonografi ini ini dapat diketahui morfologi sebuah arca dengan menjabarkan atribut yang ada pada arca dewa. Pada bulan Februari awal tahun ini Balai Arkeologi Prov. DIY berkesempatan meninjau temuan arkeologi di Dusun Kalijeruk, Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman, DIY (tautan postingan ada dibawah) yang salah satu temuannya adalah arca Agastya. Arca Agastya masuk dalam kelompok dewa agama Hindu. Agastya adalah murid pertama Siwa ddengan perwujudan laki-laki tua berjanggut dan perut yang besar. Agastya dikenal sebagai seorang Rsi atau pendeta tinggi yang menyebarkan agama Hindu ke wilayah bagian selatan India.
Menurut ikonografi ada 4 bagian yang termasuk dalam analisis morfologi yaitu : 1. bagian laksana, yaitu benda yang dipegang dan menjadi tanda khusus 2. Mudra, yaitu sikap telapak tangan dan jari-jarinya. Arca ini memiliki 2 tangan dengan kondisi tangan kanan sudah patah dan telapak tangan kiri menggenggam kendi menghadap ke atas dengan keempat jari ditekuk ke atas dan jempol ditekuk ke samping. 3. Bhusana, yaitu penggunaan pakaian dan perlengkapan serta perhiasan 4. Asana, sikap duduk atau berdiri. Arca ini berada dalam posisi samabhangga, yaitu berdiri tegak sempurna Demikian sedikit informasi ikonografi pada arca Agastya dari Situs Kalijeruk. Semoga bermanfaat ya Sahabat semua.
Berdasarkan tugas dan fungsi Balai Arkeologi sesuai Permendikbud No 26 Thn 2020, Balai Arkeologi Provinsi D.I Yogyakarta memberikan pelayanan di bidang:
1. Informasi arkeologi: • informasi dalam media cetak dan visual – digital; • pameran; • sosialisasi; • Ruang Peradaban; • pelayanan kunjungan langsung;
2. Perpustakaan • melayani kunjungan langsung maupun daring melalui laman perpustakaan Balar DIY
3. Pengaduan • laporan penemuan data arkeologi melalui surat, pos-el, dan mengisi form pengaduan