Harianjogja.com, JOGJA—Beberapa benda artefak kuno dipamerkan Himpunan Mahasiswa Arkeologi Universitas Gadjah Mada yang bekerja sama dengan Balai Arkeologi DIY, Selasa (10/9/2019) malam.
Dalam pameran bertajuk Pameran Benda Arkeologi yang digelar di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja itu, sejumlah artefak macam seperti keramik china dari Dinasti Ming, botol VOC, botol Jerman, replika fosil manusia purba serta beberapa poster edukasi masa prasejarah dan sejumlah foto arkeologi dipamerkan.
Dalam pameran bertajuk Pameran Benda Arkeologi yang digelar di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja itu, sejumlah artefak macam seperti keramik china dari Dinasti Ming, botol VOC, botol Jerman, replika fosil manusia purba serta beberapa poster edukasi masa prasejarah dan sejumlah foto arkeologi dipamerkan.
Kepala Balai Arkeologi DIY Sugeng Riyanto mengatakan masyarakat perlu diberi pemahaman pentingnya arkeologi bagi kehidupan. Ilmu arkeologi, kata dia, memilki banyak manfaat, mulai untuk dari pengembangan ilmu pengetahuan, hingga sesuatu yang bersifat ekonomis. “Berfungsi ekonomis, misal untuk tempat pariwisata. Hingga sekarang banyak hasil dari peradaban zaman dulu yang patut dibanggakan, seperti Situs Liyangan yang memiliki teknologi agraria yang cangih,” ucapnya, Selasa.
Dalam pameran tersebut, masyarakat juga bisa menyaksikan video dokumenter arkeologi. Selain itu masyarakat juga dapat mengetahui hasil penelitian arkeologi melalui laman resmi Balai Arkeologi DIY. “Di web itu, masyarakat juga bisa melaporkan hasil penemuannya,” ujar dia.
Selengkapnya dapat dibaca di Sini