Arkeologi digital adalah penerapan teknologi informasi dan media digital pada arkeologi, misalnya animasi, rekonstruksi 3D, realitas virtual, sistem informasi arkeologis, dan teknik digital lainnya. Penggunaan teknologi digital di bidang arkeologi dapat dimanfaatkan untuk tujuan dokumentasi, analisis, interpretasi, dan rekonstruksi melalui metode non dan/atau less-intrusif, sehingga mendukung upaya konservasi peninggalan arkeologi.
Belakangan ini, penggunaan teknologi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi semakin marak khususnya di era pandemi. Arkeolog dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memproses, dan menyebarluaskan informasi arkeologi kepada publik secara efisien dan tanpa kontak langsung. Penggunaan teknologi pemodelan 3D dalam arkeologi misalnya, memungkinkan arkeolog untuk menyajikan data arkeologi, memberikan interpretasi dan informasi dari perspektif arkeologi, kemudian mempromosikan dan mengkomunikasikan warisan budaya atau peninggalan arkeologi kepada publik. Namun demikian, penggunaan teknologi digital dalam arkeologi juga memungkinkan lebih banyak data terkumpul, sehingga membutuhkan teknik pemeliharaan arsip digital yang tepat.
Arkeologi Digital, dengan narasumber:
- Salsabilla Sakinah: Penggunaan Media Digital untuk menciptakan Museum dan Situs Arkeologi yang menarik dan interaktif
- Rizka Purnamasari: Penggunaan Media Online di Balai Arkeologi Prov. DIY untuk penyebaran informasi arkeologi
Materi dapat di unduh:
