Benteng Kota Semarang merupakan perkembangan dari benteng Vijfhoek van Samarangh yang sudah tergambar dalam peta tahun 1695. Tidak ada catatan yang menyebutkan kapan de Vijfhoek dibongkar dan dikembangkan menjadi Benteng Kota Semarang, tetapi hal ini diperkirakan terjadi pada sekitar pertengahan abad ke – 18. Benteng Kota Semarang ini berdenah persegi empat dan mengelilingi bagian kota yang sekarang dikenal sebagai Kota Lama Semarang.

Benteng yang mengelilingi Kota Lama Semarang ini mempunyai enam bastion, yang masing-masing bernama bastion de Zee, de Smits, Ijzer, Amsterdam, Ceylon, dan de Herstellers.
Pada tahun 1824 benteng kota dihancurkan karena pemerintah Hindia Belanda ingin mengembangkan Kota Semarang sebagai kota modern, yaitu dengan membuka jaringan kereta api, villa-villa di Jalan Bojong dan Jalan Randusari, pembangunan jalan-jalan baru (seperti jalan Bojong, Jalan Randusari, dan Jalan Mataram), serta membuka terusan pelabuhan yang diberi nama Kali Baru sehingga kapal-kapal kecil dapat berlabuh di Jembatan Berok ( Tim Penelitian, 2009: 3-4)
Ada 3 fase dalam tahap perkembangan Benteng Kotalama Semarang, ke 3 fase tersebut antara lain :
Fase 1 : (de Vijfhoek van Samarangh)
di sebut juga dengan
Fase Pra Benteng Kota
Fase 2 : Benteng Kota
Fase 3 : Paska Benteng
Animasi 3D Benteng Kotalama ini menyuguhkan berbagai informasi mengenai tahapan berkembangan Benteng dari waktu ke waktu, dikemas dengan menarik serta interaktif untuk seluruh kalangan masyarakat.