
Kakawin Sutasoma. Kakawin ini ditulis oleh Mpu Tantular, pujangga Kerajaan Majapahit, pada sekitar abad 14 M. Diceritakan dalam kakawin ini adalah perjalanan Sutasoma, pangeran Hastinapura yang memilih untuk meninggalkan kerajaan untuk menyebarkan ajaran agama Budha. Meski Kakawin Sutasoma berlatar belakang agama Budha, di dalamnya banyak sekali terdapat nilai-nilai kebijaksanaan lokal, salah satunya tentang kedamaian dalam keberagaman antara agama Hindu dan agama Budha yang pada saat itu menjadi agama dominan di Kerajaan Majapahit.
Kakawin Sutasoma adalah karya sastra adiluhung yang ditulis dalam aksara dan Jawa Kuno. Tentunya tidak semua orang bisa membacanya ya. Buku ini membawa angin segar karena menyajikan terjemahan kakawin tersebut dalam Bahasa Indonesia. Tentunya menjadi mudah bagi kita semua untuk mempelajari nilai-nilai yang diwariskan nenek moyang kita supaya kita tidak hanya tahu semboyan negara kita, tetapi juga menghayati maknanya dalam kehidupan kita sehari-hari di tengah masyarakat Indonesia yang semakin kaya akan keragaman.