Candi Boyolangu atau Candi Gayatri ini dapat dijumpai berada di lingkungan pemukiman yang padat penduduk di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Candi Boyolangu ini dapat dijangkau dari Kota Tulungagung hanya berjarak 11,6 km sedangkan dari Kota Surabaya berjarak 155 km. Penyebutan Candi Gayatri oleh penduduk dapat dikaitkan kepada Gayatri salah satu putri dari Raja Kertanegara (raja Kerajaan Singhasari) dan merupakan nenek dari Raja Hayam Wuruk (raja Kerajaan Majapahit).
Pembangunan candi ini dikaitkan dengan keberadaan sebuah arca Dewi Tara (Prajnaparamitha) yang berada di Candi Boyolangu ini. Arca dewi kebijaksanaan yaitu nenek Hayam Wuruk yang bernama Gayatri Rajapatni anak Raja Kertanegara yang diperistri oleh Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit, Negarakertagama menyebutkan bahwa Raja Hayam Wuruk melakukan upacara srada untuk menghormati 12 tahun kematian nenek beliau Gayatri Rajapatni.
Kondisi Candi Gayatri sekarang ini sudah tidak utuh lagi hanya dijumpai 3 buah struktur bata yang berbentuk persegi (batur). Candi Boyolangu merupakan sebuah struktur bata kedua berupa 3 tingkat batur dengan arca diatasnya dan didirikan cungkup semi permanen untuk melindungi arca dan di bagian atas struktur terdapat beberapa batu umpak baik segi empat maupun umpak segi delapan. Arca tersebut dikenal dengan arca Prajnaparamita. Beberapa umpak terlihat yang diperkirakan sebagai tempat penopang atau tiang penyangga bangunan candi. Pada bagian tangga batu candi ini terdapat tulisan angka 1289 Ç (1367 M) dan 1291 Çaka (1369 M).
Candi Boyolangu pernah disebutkan dalam Oudheidkundige
Verslag pada tahun 1917 dan Raffles juga menyebut Candi Boyolangu ini
sekilas dalam bukunya History of Java. N.J. Krom dalam bukunya Inleiding
tot De Hindoe-Javaansche Kunst menyebutnya sebagai Punden Gilang.
Terkait dengan karakter Candi Boyolangu ini beberapa ahli menyampaikan
pendapatnya yaitu Th. G. Pigeaud pada tahun 1960-1963 menyebutkan Candi
Boyolangu termasuk dalam jenis candi Dharma Haji, yaitu candi-candi yang
dimiliki oleh keluarga kerajaan.