Situs Semarum berada di Desa Semarum Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek terletak pada koordinat 080 06’ 42.96” LS – 1110 47’ 34.93” BT pada ketinggian 101 meter dpal. Situs Semarum berawal dari penemuan tahun 1990-an oleh warga setempat ketika akan membuat lubang pembuangan sampah, menemukan struktur bata kuna tersebut. Kemudian pada tahun 2011, di lokasi Situs Semarum tidak jauh dari lokasi temuan pertama di lahan milik warga bernama Kaseni (60, petani) juga menemukan struktur serupa dengan temuan pada tahun 1990-an. Pada awal tahun 2012, temuan tersebut ditindaklanjuti dengan melaporkan kepada Dinas Pariwisata Pemuda & Olah Raga Kabupaten Trenggalek dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (d/h BP3 ) Jawa Timur di Trowulan.
Penelitian Situs Semarum tahun 2012 dibuka tiga kotak ekskavasi yaitu kotak B1U1, B7U4, B11U6, dan B12 U6. Struktur bata yang semula diperkirakan sebuah struktur pagar kuna, berdasarkan hasil penelitian arkeologi yang dilakukan merupakan sebuah bangunan petirtaan kuna. Hal ini berdasarkan pembukaan 4 kotak ekskvasi yaitu
Sebuah struktur bangunan bata yang cukup luas (dugaan sementara berukuran 24 meter x 24 meter) yaitu pada kotak B11U6 – B12U6 yang mewakili sudut bangunan segaran sisi barat laut dan sisi timur laut (Kotak B1U1).
Indikasi adanya outlet (saluran air keluar) yang dijumpai di sudut timur laut. (kotak B1U1)
Data arkeologi pendukung berupa artefak bandul jaring berbahan terakota (tanah liat bakar) yang dijumpai di kotak B11U6 dan B12U6 yang mengindikasikan bahwa lokasi situs semarum pada masa lampau merupakan sebuah bangunan air kuna (petirtaan).
Data lingkungan berupa endapan pasir yang cukup tebal 20 – 25 cm yang dijumpai di bagian sisi dalam struktur (Kotak B1U1) mengindikasikan adanya sebuah genangan air yang cukup lama pada masa lampau serta
kondisi bentang lahan Situs Semarum berupa dataran rendah serta sebuah aliran Sungai Ngasinan yang berada di sebelah selatan.
Penelitian Situs Semarum Tahun 2013 ditemukan struktur bata di Kotak S4B3 dan Kotak S9B9 yang mempunyai ciri yang sama dengan struktur bata yang ditemukan pada tahun 2012. Temuan pada kotak S9B9 kondisi temuannya sudah tidak utuh lagi, diduga lokasi ini pernah dilakukan pengolahan tanah sehingga merusak struktur bata. Keunikan pada tahapan ini adalah pemanfaatan alat bantu berupa Auger (bor besi) untuk pendeteksian temuan di bawah tanah dengan melakukan pemboran tanah sebelum melakukan pembukaan kotak ekskavasi. Hasil penelitian ini memperoleh data mengenai denah dan luas Situs Semarum. Denah struktur bata Situs Semarum diperkirakan berbentuk persegi dengan ukuran 24 x 24 meter seluas 576 meter2.
Situs Kamulan berada di Desa Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek terletak pada koordinat 080 03’ 39,0” LS – 1110 49’ 31,3” BT. Menurut beberapa narasumber di lokasi Desa Kamulan juga dijumpai tinggalan arkeologi berupa sisa-sisa struktur bata kuna, keramik asing dalam bentuk utuh maupun fragmentaris (pecahan), temuan prasasti, sebaran temuan fragmen keramik dan tembikar, serta sumur-sumur kuna berbahan tembikar maupun bata.
Penelitian Situs Kamulan tahun 2013 telah membuka 3 kotak uji (test pit/ TP) dengan hasil yang signifikan. Lokasi TP 1 diperoleh informasi mengenai indikasi adanya permukiman dengan data berupa struktur bata yang masih intact. Pemilihan lokasi di TP 2 dan TP 3 merupakan bekas lokasi penemuan prasasti yang digunakan hari jadi Kabupaten Trenggalek. Di lokasi TP 3 ditemukan struktur bata yang masih relatih utuh dengan ukuran bata, panjang 36-38 cm; lebar 22-24 cm; tebal 7 cm. Berdasarkan hasil survei arkeologi diperoleh informasi beberapa lokasi yang mempunyai potensi tinggalan arkeologi yaitu struktur bata yang masih intact dan sumur-sumur kuna.
Kegiatan Penelitian Situs Semarum dan Situs Kamulan mempunyai dampak positif bagi masyarakat sekitar situs. Keberadaan Situs Semarum dan Situs Kamulan merupakan salah satu aset cagar budaya di Kabupaten Trenggalek selain Candi Brongkah yang berada di Kedunglurah. Tantangan bagi pengelolaan Situs Semarum dan Situs Kamulan di masa mendatang adalah dipandang perlu melakukan penyelamatan khususnya di Situs Semarum dengan melakukan pemagaran dan pengatapan temuan struktur bata serta pengangkatan juru pelihara situs yang akan bertugas untuk melakukan pemeliharan, perawatan dan keamanan lokasi situs.
Apresiasi dan partisipasi yang positif masyarakat lokal, pemerintah Desa Semarum dan Desa Kamulan, stake holder, serta berbagai pihak yang berkaitan dengan keberadaan Situs Semarum dan Situs Kamulan. Dalam kegiatan penelitian Situs Semarum dan Situs Kamulan melibatkan berbagai instansi, yaitu BPCB Jawa Timur dan Dinas Pariwisata Pemuda & Olah Raga Kabupaten Trenggalek. Keterlibatan berbagai instansi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan Situs Semarum dan Situs Kamulan di masa mendatang untuk lebih berperan aktif khususnya Dinas Pariwisata Pemuda & Olah Raga Kabupaten Trenggalek sebagai stakeholder terdepan di tingkat II (Kabupaten/Kota).